Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang apa itu Sales & Operation Planning S&OP ? Kenapa itu begitu penting? Dan apa akibatnya kalau Anda gagal dalam menjalankan proses yang satu ini. Tapi, sebelum kita bahas topik penting ini lebih jauh, pastikan kalau Anda juga sudah bergabung dengan scmguide telegram channel karena ada lebih banyak lagi yang saya bagikan di sana. Oke, sekarang, ayo kita lihat lebih jauh. Apa itu Sales & Operation Planning S&OPApa output dari Sales & Operation Planning?Kenapa Sales & Operation Planning penting?Menyelaraskan rencana penjualan dan operasiMemastikan ketersediaan kapasitasMemastikan ketersediaan bahan bakuMemastikan kapasitas gudang penyimpananMemastikan kapasitas logistikMemastikan sumber keuangan tersediaPerencanaan overtimeApa akibat dari ngga menjalankan Sales & Operation PlanningKetidaksesuaian stok dengan kebutuhan penjualanGudang yang penuhRencana penjualan yang ngga terpenuhiPangsa pasar Anda direbut kompetitorKekurangan kapasitas produksi, gudang, dan supplierKehilangan arah bisnisKesimpulan Pertanyaan pertamanya, tentu saja adalah apa yang dimaksud dengan Sales & Operation Planning S&OP? Gampangnya, sesuai dengann namanya, Sales & Operation Planning adalah sebuah proses, atau aktifitas, untuk membuat rencana penjualan dan operasi. Sederhana kan? Terus, kenapa harus menggabungkan sales dan operation? Kenapa ngga masing-masing fungsi membuat rencana mereka secara terpisah saja? Anda tentu tahu, untuk membuat sebuah bisnis berhasil, itu melibatkan banyak fungsi dalam satu organisasi. Bahkan dengan fungsi yang ada di organisasi di luar perusahaan Anda, seperti dengan supplier atau 3PL, misalnya. Di internal organisasi Anda sendiri, akan ada hubungan antara sales, manufaktur, purchasing, finance, logistik, quality, sampai marketing, untuk membuat bisnis Anda bisa memenangkan persaingan. Nah, sekarang bayangkan kalau setiap fungsi tersebut membuat rencana mereka masing-masing. Bayangkan kalau semua fungsi bergerak berdasarkan asumsi mereka sendiri-sendiri. Apa yang akan terjadi? Kacau balau. Itu yang pasti. Karena itulah, perlu ada satu angka yang sama, yang dipegang oleh semua fungsi, yang mereka gunakan sebagai dasar dari aktifitas mereka masing-masing. Dan angka itu cuma bisa Anda hasilkan lewat proses Sales & Operation Planning. Apa output dari Sales & Operation Planning? Memangnya Sales & Operation Planning S&OP ini menghasilkan apa sih? S&OP akan menghasilkan satu angka yang sama terkait dengan rencana penjualan dan operasi. Memangnya untuk apa angka ini? Angka inilah yang nantinya bisa Anda turunkan menjadi sebuah rencana pembelian bahan baku, rencana produksi, jadual pengiriman produk, dan sebagainya. Plus, angka tersebut juga bisa Anda gunakan dalam perencanaan kapasitas Anda, baik itu kapasitas produksi, gudang, logistik, 3PL, bahkan sampai kapasitas dari supplier Anda. Kenapa Sales & Operation Planning penting? S&OP menjadi penting karena beberapa poin berikut. Menyelaraskan rencana penjualan dan operasi Ya, S&OP menjadi penting karena fungsinya dalam menyelaraskan rencana penjualan dan operasi. Sales dan Operation jelas berada dalam satu organisasi yang sama. Dan tentu saja, karena itulah rencana dari kedua fungsi besar tersebut haruslah selaras. Karena fungsi yang satu, akan mendukung fungsi yang lain, dan sebaliknya. Nah, S&OP penting karena fungsinya dalam menyelaraskan kedua fungsi besar organisasi tersebut. Anda juga pasti suka Cara Menerapkan Daily closing, Sebuah Aktifitas Penting dalam Supply Chain Anda7 Tips Penting Pemenuhan Pesanan untuk Mengelola Penjualan Peak Season Memastikan ketersediaan kapasitas Tentu saja rencana yang sudah disepakati haruslah rencana yang bisa dijalankan. Dan untuk bisa mengeksekusi rencana tersebut, Anda harus tahu seberapa besar kapasitas setiap fungsi dalam organisasi Anda, baik itu kapasitas produksi, gudang, sampai ke supplier. Memastikan ketersediaan bahan baku Bagaimana mungkin Anda bisa menghasilkan produk jadi tanpa adanya bahan baku kan? Karena itulah, pada proses S&OP ini, ketersediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang juga akan dipastikan. Apakah on-hand stock Anda masih mencukupi? Atau, masih Anda masih harus membuka PO ke supplier? Berapa lama bahan baku tersebut akan sampai ke tangan Anda setelah Anda membuka PO? Itulah beberapa pertanyaan yang akan terjawab dalam Sales & Operation Planning. Memastikan kapasitas gudang penyimpanan Oke, sekarang Anda tahu kalau kapasitas produksi Anda tersedia. Pun begitu dengan ketersediaan bahan baku. Apakah kemudian rencana Anda bisa langsung dieksekusi? Nanti dulu. Kalau ternyata ada peningkatan rencana sales dan produksi, apakah itu juga berimbas pada kenaikan stok Anda atau ngga? Kalau iya, bagaimana dengan kapasitas gudang Anda? Apakah bisa menampung tambahan stok tersebut? Dan ngga cuma gudang produk jadi Anda saja, gudang bahan baku Anda pun perlu Anda periksa ketersediaannya. Jangan-jangan gudang Anda ngga cukup untuk menyimpan semua tambahan produk jadi dan bahan baku tersebut. Jangan-jangan Anda perlu untuk menyewa gudang baru lagi. Memastikan kapasitas logistik Apakah Anda yakin Anda punya cukup armada untuk mengirimkan produk-produk Anda ke customer? Jangan sampai Anda kehilangan kesempatan menjual cuma karena armada Anda ngga cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Anda. S&OP bisa jadi ajang untuk memastikan hal ini pada tim logistik Anda. Memastikan sumber keuangan tersedia Membayar overtime, membeli bahan baku, atau membayar kebutuhan bisnis lainnya, tentu butuh uang. Apakah Anda punya cukup uang untuk membayar semua biaya tersebut? Atau, jangan-jangan uang Anda terikat semua dalam bentuk inventory sehingga Anda ngga punya cukup cash untuk membiayai operasional Anda? Atau, Anda perlu melakukan beberapa penghematan di sana-sini supaya bisa menjalankan rencana Anda? Kehadiran fungsi Finance dan Accounting akan bisa memberikan gambaran mengenai hal ini dalam proses S&OP. Perencanaan overtime Terkadang, kebutuhan sales ngga bisa Anda penuhi di waktu kerja normal. Anda perlu bekerja overtime. Pertanyaannya, berapa jam? Kapan? Apakah Anda perlu overtime setiap hari? Atau, perlu bekerja di akhir pekan? Itu semua bisa Anda bahas dalam Sales & Operation Planning meeting. Apa akibat dari ngga menjalankan Sales & Operation Planning Dengan begitu banyaknya alasan yang menjadikan S&OP begitu penting, apa yang akan terjadi kalau Anda ngga menjalankan proses ini? Ayo kita lihat apa dampak yang akan Anda terima kalau Anda gagal menjalankan proses yang satu ini. Anda juga pasti suka Mana yang Harus Anda Pilih, Satu atau Banyak Supplier?16 Cara Mengukur Kinerja Supply Chain dengan Efektif Ketidaksesuaian stok dengan kebutuhan penjualan Karena produksi dan sales punya rencana mereka sendiri-sendiri, tentu akibatnya apa yang diproduksi jadi ngga sesuai dengan apa yang dibutuhkan sales. Nah, dampak lebih jauh lagi adalah stok tersebut sangat mungkin untuk menjadi deadstock. Ngga bergerak. Kalau pun bergerak, sangat lambat. Apalagi kalau produk Anda punya masa kadaluwarsa. Anda akan punya risiko kalau produk Anda jadi ngga bisa dijual lagi. Akhirnya? Tentu saja Anda harus membuangnya. Atau, menjualnya dengan harga diskon cuma untuk mengurangi kerugian yang lebih besar tanpa bisa mengambil untung. Gudang yang penuh Stok ngga bergerak di gudang Anda, akan membuat stok yang baru diproduksi jadi ngga bisa masuk karena semua lokasi yang ada sudah penuh terisi. Anda terpaksa harus membangun gudang tambahan. Atau, setidaknya menyewa. Dan ini tentu saja merupakan biaya tambahan untuk operasional Anda. Penuhnya gudang ini juga ngga cuma terjadi untuk gudang produk jadi, tapi juga untuk gudang bahan baku karena apa yang sudah Anda beli ngga Anda gunakan untuk diproduksi. Bagaimana kalau Anda memaksakan untuk menyimpan stok tersebut dengan gudang yang ada? Operasional Anda akan sangat terganggu karena ngga tersedianya area yang cukup untuk beroperasi. Akibatnya, keselamatan kerja Andalah yang menjadi taruhannya. Belum lagi risiko defect karena kesalahan handling tim gudang Anda karena harus beroperasi di area yang ngga ideal. Rencana penjualan yang ngga terpenuhi Tentu saja karena stok yang Anda punya ngga sama dengan apa yang bagian penjualan butuhkan, Anda jadi ngga bisa memenuhi rencana penjualan Anda. Atau, bahan baku yang Anda punya ngga sesuai dengan kebutuhan produk yang dibutuhkan bagian penjualan. Akibatnya, Anda ngga bisa memproduksi produk yang dibutuhkan. Ujung-ujungnya, tentu saja lagi-lagi Anda ngga bisa memenuhi rencana penjualan. Pangsa pasar Anda direbut kompetitor Karena produk yang Anda punya ngga sesuai dengan apa yang sales butuhkan, atau dengan kata lain yang customer Anda butuhkan, maka ketersediaan produk Anda pun otomatis akan berkurang di pasaran. Hal ini tentunya ngga akan disia-siakan kompetitor Anda. Mereka akan dengan cepat bergerak untuk merebut pangsa pasar Anda. Dan sedikit demi sedikit, Anda akan terlempar dari persaingan. Anda cuma akan menjadi penonton dari pinggir arena. Kekurangan kapasitas produksi, gudang, dan supplier Karena Anda ngga tahu seberapa besar volume yang bisnis Anda butuhkan, Anda jadi ngga mempersiapkan apa pun untuk memenuhi itu. Sangat mungkin terjadi pada saat pangsa pasar Anda bertambah, Anda ngga siap. Kapasitas produksi Anda kurang. Pun begitu dengan kapasitas gudang dan supplier. Untuk menambah kapasitas? Ngga secepat itu. Butuh waktu. Anda mungkin sudah terlambat pada saat kapasitas Anda tersedia. Kehilangan arah bisnis Tanpa adanya Sales & Operation Planning S&OP yang efektif, ngga ada yang tahu ke mana bisnis Anda sedang bergerak. Apakah bulan ini lebih baik dari bulan sebelumnya? Atau, apakah tahun ini lebih buruk dari sebelumnya? Tanpa tahu sedang ke mana bisnis Anda sedang bergerak, Anda ngga akan pernah tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda seperti berjalan dalam gelap, hanya meraba-raba. Dan pertanyaan penting lainnya adalah bagaimana cara melakukan Sales & Operation Planning yang efektif? Pertanyaan itu akan saya bahas pada postingan berikutnya ya. Kesimpulan Sales & Operation Planning S&OP adalah sebuah proses yang sangat penting. Anda ngga boleh mengabaikan proses yang satu ini. Keselarasan antara rencana sales dan operation akan membuat bisnis Anda berjalan lebih efektif dan efisien. Tanpa ada, atau hanya dengan sedikit saja, pemborosan. Apa yang akan Anda dapatkan adalah target sales yang terpenuhi, kapasitas produksi, gudang, dan supplier yang tersedia dengan cukup ngga berlebihan, cost yang efektif, dan tentu saja bisnis yang terus bertumbuh. Dan jangan lupa, ada persaingan yang juga akan Anda menangkan. Bagaimana pengalaman Anda terkait dengan Sales & Operation Planning S&OP di tempat Anda? Silakan bagikan di kolom komentar di bawah ini ya. Kalau Anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan Anda yang lain supaya mereka mendapatkan manfaat yang sama. Gabung juga dengan scmguide telegram channel karena ada banyak lagi yang saya bagikan di sana. Anda boleh menggunakan semua artikel dalam blog ini untuk apapun keperluan Anda, termasuk tujuan komersil, tanpa perlu memberikan atribusi. Semoga bermanfaat!
Yangperlu diketahui sebelum membuat tata letak gudang Anda. berikut ini adalah lima langkah yang harus Anda lakukan untuk merencakanan tata letak dan proses desain gudang Anda: Apa itu Sales & Operation Planning (S&OP) dan Akibat dari Gagal Melakukannya. Mei 28, 2022 Mei 28,FunnelFLARE menuliskan, dengan cara membuat sales plan atau rencana penjualan, target sales lebih mudah tercapai. Kamu tentu ingin ini terjadi, kan? Nah, sekarang, bagaimana cara merancang sales plan yang berkualitas? Tenang, Glints sudah merangkumnya dalam artikel ini. Informasi ini disadur dari Pipedrive, HubSpot, dan sumber lain di bawah. Langsung saja, simak selengkapnya, ya. 1. Tetapkan tujuan tim atau perusahaan © Pertama, uraikan dulu tujuan perusahaan atau timmu. Dengan begitu, semua anggota tim sales bisa fokus mengejarnya. Apa tujuan perusahaan dibentuk? Apa masalah yang ingin diselesaikan perusahaanmu? Selain itu, apa nilai yang kamu tawarkan pada calon pelanggan? Kamu bisa mengetahui jawabannya lewat kolaborasi dengan pimpinan perusahaan tim pemasaran dan lain-lain. Selain itu, coba lakukan analisis kompetitor. Ini akan membantumu memahami posisi perusahaan dan unique value proposition produkmu. 2. Miliki target © Sudah memahami tujuan tim secara umum? Sekarang, saatnya menetapkan target sales berupa angka. Mengutip Close, berikut cara menentukannya riset angka target yang realistis berdasarkan industri tanyakan jangka waktu dan tenaga yang dibutuhkan tim untuk hasilkan 1 sales hitung insentif tim yang layak Nah, coba ramu ketiganya menjadi target yang realistis. Dengan cara ini, kamu tak asal membuat target di sales plan. Selain berupa hasil penjualan, target juga bisa berbentuk proses. Salah satu contohnya adalah jumlah sales call. Untuk menjelaskan ini, Glints akan memberi contoh. Misalnya, 1 sales bisa dicapai dengan kurang lebih 20 sales call. Sementara itu, kamu punya target 5 sales dalam sebulan. Tetapkan saja target sales call dalam sebulan dengan cara Target sales sebulan x Jumlah sales call untuk 1 sales = 5 x 20 = 100 sales call Kira-kira, kenapa harus ada target berupa proses? Ingat, ada banyak faktor yang memengaruhi keputusan pembelian prospek. Ini berarti, target angka sales hasil sangat mungkin tak tercapai. Sementara itu, target berupa proses lebih mudah diraih. Ini bisa menurunkan tingkat stres anggota timmu, karena mereka merasa mampu meraih tujuan yang ada. 3. Tuliskan struktur organisasi © Siapa saja anggota timmu? Apa tanggung jawab mereka? Tulis semua ini dalam sales plan-mu, ya. Kalau ada, jabarkan juga rencana penambahan anggota. Dengan cara ini, kamu bisa membuat rencana penjualan berkualitas. 4. Tetapkan target audiens © Misalnya, kamu kerja di perusahaan fashion wanita. Tentu saja, target pasarmu bukan “semua orang”. Audiensmu lebih spesifik dari itu. Sebagai contoh, ciri-ciri mereka adalah perempuan sukses dalam karier dan berpenghasilan tinggi berusia 25-40 tahun tinggal di perkotaan berkepribadian berani ingin mengkspresikan diri lewat fashion dan lain-lain Setelah itu, hubungkan ciri-ciri ini dengan produk yang kamu jual. Kira-kira, bagaimana perusahaanmu bisa membantu mereka? Tuliskan semuanya di rencana penjualan, ya. Cara ini membuat sales plan-mu makin lengkap. Pencarian prospek juga jauh lebih terarah. Sebagai alat bantu, kamu bisa membuat buyer persona. Mengutip Hootsuite, buyer persona adalah tokoh fiksi yang bercirikan target audiensmu. Dengan target audiens jelas, kamu tahu produk harus ditawarkan kepada siapa. Ini membuat proses penjualanmu lebih maksimal. 5. Rancang metode dan strategi penjualan © Poin 1-4 merupakan data-data yang berkaitan dengan tim. Sekarang, waktunya merancang teknis penjualan. Secara umum, ada 3 strategi yang harus kamu tetapkan Sales methodology, pendekatan dan praktik yang membentuk sales strategy-mu. Sales stages, tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mengonversi prospek menjadi pelanggan. Sales playbook, teknik mengontak prospek di tiap tahap sales process. Nah, kira-kira, strategi apa yang cocok untukmu, ya? Yuk, ketahui jawabannya di Glints ExpertClass! Di kelas online ini, kamu bisa mempelajari semua tentang sales dari praktisi ahli. Kamu jadi bisa membuat rencana strategi yang efektif dan efisien. Jadi, tunggu apa lagi? Temukan kelas yang tepat untukmu dengan klik tombol di bawah. Jangan sampai kamu kehabisan kuota. CARI KELASNYA 6. Buat rencana eksekusi © Perlahan-lahan, rencana penjualanmu makin matang. Kamu tinggal melengkapinya dengan rencana eksekusi yang detail. Coba tuliskan kapan sebuah langkah teknis dilakukan. Dengan cara membuat deadline, sales plan-mu tak jadi rencana belaka. Misalnya, kamu harus mencari tenaga sales baru. Kapan tenaga baru itu mulai direkrut? Lalu, bagaimana dengan tenaga yang sudah ada? Kapan mereka harus mulai bekerja agar target bisa tercapai? 7. Pikirkan rencana evaluasi © Terakhir, buatlah rencana evaluasi. Apakah target-target seperti closing dan sales call bisa tercapai? Jangan-jangan, ada masalah yang harus kamu selesaikan. Evaluasi bisa dilakukan di akhir bulan atau kuartal. Sesuaikan saja semuanya dengan kebutuhan. Itulah cara membuat sales plan atau rencana penjualan. Untuk perlancar pelaksanaannya, ikuti Glints ExpertClass, ya. Why Sales Planning is important in helping you achieve your sales goals Sales Plan 7 Steps to Creating one that Grows Your Pipeline How to Create a Sales Plan Template + Examples 5 steps to setting sales goals that help you grow quickly How to Create a Buyer Persona Includes Free Persona Template Salesand operations planning dalam suatu perusahaan bertujuan untuk menghubungkan business planning dengan tactical planning di MPR, menyeimbangkan supply & demand pada level product family, Perencanaan pada level volume, bukan individual product mix level (SKU & campurannya).
SummarySales and operations planning is a six-step process that can help you achieve focus and alignment in all areas of your organization. Learn what the steps are and the impact this type of plan can have on your you been struggling to align teams at your organization? It’s a problem many project managers face. Thankfully, there’s a solution. Sales and operations planning is a six-step business process where a leadership team achieves focus and alignment in all areas of an organization. This involves aligning everything from the supply chain to product demand and adjusting needs where necessary. While it might sound tough, you can improve organizational clarity and alignment with this step-by-step guide. In this article, we’ll go over everything from the process steps to the business impact of putting an S&OP process in place, and provide you with project plan templates to get started. Templat gratis rencana penjualan1. ForecastingThe first step in the sales and operations planning process is forecasting, which involves gathering the data needed to properly forecast future sales. The types of data gathered will depend on your line of focus but might include internal factors—such as current processes, cash flow, and inventory—as well as external factors—such as industry trends and initial forecasts will help you properly plan and execute your S&OP and ensure that your data is recent and accurate. Along with internal and external forecasting, there are a few different types of forecasting methods you can perform. These include lead analysis, opportunity stage, and intuition planning. The type of forecasting method you use is up to you and may require some trial and error to find the right match. Whichever one you use, aim to collect enough data to move onto step two, which involves adjusting product demand based on forecasting findings. Read Create a sales forecast template in 5 simple steps with examplesLead analysis forecastingLead analysis forecasting focuses on building relationships with your customers and analyzing lead sources to convert qualified traffic into sales. By assigning values to different leads, you’ll be able to better predict revenue generation and sales forecasting. A sales pipeline template, like the one pictured below, is a simple workflow to help you document, track progress, and prioritize leads. You can then analyze past pipelines to forecast future sales. This method involves analyzingThe number of leads acquiredThe conversion rate of acquired leadsThe revenue generated per leadThe medium by which the leads were acquiredAnalyzing this data from recent months or even years can help your team properly estimate which numbers to include in your S& stage forecastingOpportunity stage forecasting involves breaking each sales pipeline into smaller stages. A sales pipeline is a summary of upcoming sale opportunities. By reviewing sales opportunities, you can create a manageable plan and a clear strategy for each step of the customer lifecycle. A sales pipeline can help you anticipate revenue and cash flow, discover resource gaps, and identify skill shortages. To do this, separate your pipeline into eight different stagesProspecting In this stage, narrow down the potential company or contact and begin communicating with the prospect. This is usually achieved with an initial In the second stage, use your meeting to give an elevator pitch and product demonstration to your prospect. Investigation During the investigation stage, take the information you learned from your demonstration and determine if your product or service is the right fit for your prospective Once you’ve determined that it is the right fit, your customer tests your product to see if it solves their problem. Proposal After the customer determines that they want to use your product, send them a proposal with additional details, including the price of the Once your product is implemented within the customer’s business, work together to solve any initial roadblocks. A roadblock could be an issue with the contract or After solving the roadblocks, make any last minute changes to the proposal before closing the sale with any necessary legal paperwork. Closed win/loss A successful negotiation results in a closed win, where the proposal has been signed and accepted. If the proposal is rejected, it is considered a closed each pipeline is broken down into the above stages, sales teams analyze the data to predict future outcomes. Templat gratis rencana penjualanIntuitive forecastingIntuitive sales forecasting relies on verbal data given by sales reps. To use this forecasting method, communicate with the sales team about new leads in the pipeline, anticipate revenue from said leads, and configure the likelihood of the deal being closed. While more subjective than the other two methods, intuitive forecasting is a good fit for teams looking for a quick and general forecast rather than a precise and accurate forecast. It’s also a good choice if your organization doesn’t have historical data to analyze. 2. Demand planningThe next step in the planning process is adjusting your demand according to the forecast you gathered in the previous step. Analyze your forecasts based on internal and external factors, and make adjustments to inventory numbers as needed. Then, use that information to create a project schedule. There are three parts to a successful demand planning process, including Trade promotionProduct portfolio managementStatistical analysis You may also choose to perform demand shaping in this stage, which is where you implement tactics such as price incentives and cost modifications to meet your demand goals. While helpful, it’s not always promotion managementTrade promotion management is the planning and processing of trade spend, sometimes with the help of software tools. Trade promotion is used during demand planning to implement special product pricing which then increases demand for said promotion includes a variety of activities, includingDiscounts Some of the most common promotions companies use are discounts. This is when one or many products are sold at a lower price to incentivize sales. Bundles A bundle promotion is when a variety of product families are sold together, sometimes at a discounted price, instead of individually. Not only does this incentivize purchasing multiple products, but it’s also a great way to show how your products work together. Rebates A rebate is an after-purchase product discount. Since they require consumers to claim or send their offer in some way, they have a lower completion rate ranging between 5 and 80%. Contests Another form of promotion is through contests. A contest campaign involves offering a prize for purchasing, such as a free product or cash promotion is heavily intertwined with marketing, but whereas marketing can focus on a variety of different performance metrics, trade promotion focuses solely on driving direct sales. Implementing these tactics can help increase demand for your product and in turn, drive sales. Read What is marketing operations? 4 steps to creating a marketing operation strategyProduct portfolio managementProduct portfolio management can help you manage all aspects of the products your company sells, otherwise known as your product portfolio. These aspects can include anything from evaluating performance to prioritizing product portfolio management may also includeProduct alignment Aligning products based on offering, branding, uniqueness, and price to create a cohesive product portfolio. Product analysis Analyzing products based on their position in the market and the impact they have to help grow your portfolio. Low profitability elimination Eliminating less profitable products to keep your portfolio performing well and help bring in steady value growth. Resource allocation Allocating and scheduling resources for product development to meet market managers lead these aspects of your product roadmap and ensure the team has the right tools to create efficiency. Statistical analysisStatistical analysis is the collection and interpretation of data to identify patterns and trends. This involves using data analytics to spot needed changes to product demand. Statistical analysis includes the following stepsIdentify the nature of the dataExplore the relation of the data to market trendsSummarize how the data relates to market trendsProve, or disprove, the validity of the relationshipThese steps help build a comprehensive understanding of product data such as demand, price, and market demand. This can help clarify your strategic plan and ensure your demand planning is backed up by Supply planningCross-team collaboration comes into play during the supply planning phase, where finance, operations, and product leaders come together to adjust their supply chain needs. This step is based on the previous inventory adjustments and aims to determine whether there are constraints associated with people, suppliers, machinery, or technology. After analyzing those factors, the team can create a supply plan that outlines what changes need to be made. If you only need to make simple changes, organize your supply plan similar to a business case. Otherwise, schedule recurring meetings with supply stakeholders for team alignment. You might also want to implement additional measures, including unifying supply chain and enterprise planning, anticipating the end customer, and leveraging data. Unify supply chain and enterprise planningWhile supply planning involves adjusting supply and demand needs, enterprise planning involves managing the strategic and operational goals of product supply. Unifying both the goals and the needs of your supply chain ensures all areas, from executive to consumer, are aligned and forecasted for the same outcome. Anticipate demandYou may begin anticipating supply and demand during the initial forecasting phase of your S&OP based on internal data. But during the supply phase, you will anticipate demand based on the end can do this by reviewing internal data from your forecasts and external data that you’ve gathered on your customers. This data usually comes from tracking customer patterns like shopping behaviors, frequented competitors, and target market real time dataUsing real time data in your supply planning phase can ensure that the data you collected in the initial phases are being leveraged appropriately across all areas of your supply chain. You can do this manually or with the help of AI resources like business process automation which automate data collection and assign the correct information to consumer profiles. Collecting this data can help you adjust supply chain processes to enhance efficiency and make the necessary inventory adjustments. 4. Pre S&OP meetingOnce the forecasting and product plans have been made, it’s time to begin the implementation process with an initial kickoff meeting. This is a chance for department heads from the previous phase—as well as human resources, marketing, sales, and any other teams that may be affected—to meet to discuss the changes. A meeting agenda template can help you prepare for your meeting and ensure you cover the important topic points the first time questions to discuss during this meeting includeWhat are the financial implications of these changes?How will they affect cash flow?Will this help prevent business uncertainty?The purpose of this meeting is to consider the financial and customer-facing implications of the supply changes. Since no one person will be able to speak to each of these considerations, it’s important to bring each leader in to speak to their unique Executive S&OP meetingOnce the initial meeting has taken place and implications have been identified and resolved, it’s time for the executive meeting. The objective of this meeting is to get the previous supply change plans, otherwise known as your aggregate S&OP plan, approved by the executive team. Since you’ve already had an initial meeting, it should be easy to supply the executives with the necessary information. Consider sending out a meeting brief the day before of what you plan to discuss. If the proposal gets rejected, you’ll need to make revisions to the initial project plan. If it gets approved, you can move on to implementing your S&OP. 6. S&OP finalizationIn order to finalize and ultimately implement your S&OP process, you should delegate tasks to the appropriate project stakeholder. In addition, store information in a shared space to create team visibility and give access to resources in real time. Once tasks have been completed and the S&OP has ultimately been implemented, keep a close eye on changes to your supply and demand system. This is especially important as it pertains to cash flow and ensuring your business is safe from financial mishaps. You can do so by reviewing KPI metrics such asDemand and production forecastInventory turnoverCapacity utilizationOn-time deliveryAccuracy in order deliveryTotal sales Gross marginCash flowKeeping an eye on these changes can help correct any issues in real time before they have negative effects on benefits and impactImplementing a sales and operations plan can positively impact a number of different aspects of your organization. From streamlining value to cross-functional collaboration and teamwork, and S&OP can improve your overall sales strategy. Let’s look at some of the benefits and the impact they can have on your team. Streamline value focusBy bringing the executive team together frequently to analyze business alignment, an S&OP plan creates a cohesive value focus for each department. Not only is this important in order to create organizational clarity from the top down, but it also makes problem-solving and tough decision-making easier to solve. This is because everyone has clear expectations of where the value lies and what steps are needed to get there. Team impact Drives value for your internal team and your external customers, as well as helps you create a cohesive business plan backed by supply chain visibilityIn large organizations, it can be challenging to create supply chain visibility with various teams working in their own silos. With an S&OP, the department leaders have more visibility into the supply chain management plan. As a result, they can choose to continue this visibility to lower-level team members. The benefit of supply visibility is that it allows various departments to make decisions based on the organizational demand plan. Team impact Leads to a more streamlined production plan and delivery rate, which supports customer satisfaction and improved cross-functional collaborationAnother key benefit of an S&OP plan is improved collaboration between teams, departments, and leaders. This is a direct result of the recurring teamwork between leaders to align all aspects of the business. Cross-functional collaboration can create a more cohesive dynamic between business units and helps to foster a more enjoyable team-centric environment. Team impact Improves cross-departmental communication and efficiency, which means fewer missed deadlines and a quicker product 12 kiat komunikasi efektif di tempat kerjaS&OP software solutions to considerIn order to get started with an S&OP solution of your own, it can be helpful to use software tools that can streamline and automate tasks for you. In addition, they coordinate information in one place, making it accessible in real time no matter where your team is a sales planning template to track and manage tasks in one place. By sharing this template with stakeholders, you can also organize plans and keep project objectives clear across multiple with implementing sales and operations planning software, it’s helpful to integrate other aspects of supply chain planning, such as inventory planning, demand planning, and supply planning in order to create the most effective plan possible. Here are some solutions based on select needs that you can implement to create a more robust S&OP processFor large teamsFor large businesses that are looking to scale their sales and operations process, it’s important to reduce waste and automate as many tasks as possible. This will create a more efficient process and give more time back to those who need it. Here are some software features to consider when looking to scale a large businessAutomation Business process automation can save your team time by eliminating the busywork and creating more efficiency throughout your organization. Risk management In order to reduce project waste, you need to prevent risks from happening in the first place. A risk register can help to track these issues in real Evaluating analytics before, during, and after projects can help your team make continuous improvements. While these aren’t the only features an S&OP tool offers, it’s important to check these boxes in order to properly plan for business growth. For supply chain needsSupply chain management has multiple moving parts, which is why implementing software can help streamline and improve your current product development processes. Some software features that can improve your supply chain areProduct planning The right tool can make launching a new product a breeze by providing a way to plan and communicate with team members. It can also help with the inventory management process by tracking your team’s progress along the way to ensure deadlines are Forecast accuracy is essential when creating an efficient supply chain. Not only for internal purposes but even more so for customer-facing needs to prevent poor experience on their end. The right tool will help by providing digestible data in visual spreadsheets. Production Production needs consist of everything from a sales plan to product sourcing and lead times. S&OP software can help organize these tasks and ensure team members are notified when production dependencies are met. The bottom line? The right tool can help your supply chain meet your bottom dollar. For collaboration capabilitiesIf there’s one thing that sets teams up for success, it’s collaboration. Empowering your team to work together can help create transparency and are some features the right software tool can offerAligned communication The right tool should host communication in one place, making it easy for teams to connect about projects, tasks, and tactical plans. Assigned tasks Assigning team members to tasks can create accountability and can also organize dependencies to ensure work doesn’t fall through the cracks. Aligned work and goals Connecting work to project goals can keep team members on the same page and help keep OKRs top of mind. Automated task reminders With collaboration software, you can automate reminders and ensure they get to the right stakeholders without unnecessary manual work. While collaboration can help with many business areas, it’s especially important when looking to create a robust S&OP plan that helps align multiple teams within your organization. Align your team with an S&OPImplementing a sales and operations planning process to keep your teams and ultimately your entire organization aligned. From streamlining your value focus to improving cross-departmental collaboration, use an S&OP to take your business to new levels. Pair an S&OP plan with work management software to reduce busywork and improve overall efficiency. Ready to make the move? Check out how Asana can help you implement an S&OP process of your own. Templat gratis rencana penjualan
ProjectPlan bukan hanya berguna untuk project di dunia kerja. Dalam kehidupan sehari-hari pun seringkali saya membuat Project Plan, misalnya untuk perencanaan liburan, garage sale, membuat blog, dan lain-lain. Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa saya lakukan dalam membuat Project Plan. 1. Dari Scope Statement Menjadi Work Package
Jakarta - Sales plan merupakan kunci dalam prosedur proses manajemen penjualan. Sales plan menjadi metode efektif yang melibatkan manajemen permintaan konsumen, target penjualan berbasis laba, dan langkah-langkah untuk mencapai keuntungan plan adalah proses yang menggambarkan target bisnis. Rancangan ini dapat digunakan untuk beberapa aktivitas untuk mencapai sasaran yang tepat. Sales plan membuat seorang wiraniaga menggunakan ketrampilannya untuk memenuhi tujuan perusahaan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai sales Itu Sales Plan?Sales plan adalah rancangan yang mencakup tujuan, audiens target, dan strategi penjualan yang ditujukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini memungkinkan tim perusahaan untuk memprediksi risiko terkait bisnis dan menghindarinya. Sales plan selalu berorientasi dengan target penjualan. Sebelum menjual produk, kamu perlu menguraikan tujuan utama dan cara untuk mencapainya. Setelah menentukan target, sebuah perusahaan perlu membuat rencana detail strategi kamu bertanya-tanya apa itu fungsi sales plan, rancangan ini punya manfaat menelisik kemungkinan masalah dan risiko yang terkait dengan produk dan penjualan. Jika kamu memiliki rencana tindakan yang jelas, kinerja penjualan produk dapat terawasi dengan plan juga berguna untuk menaklukkan pasar dengan skala yang luas. Sebab, rancangan ini bisa memberi gambaran umum tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan dari berbagai wilayah. Sales plan mencakup berbagai strategi, taktik, dan pendekatan sebelum meluncurkan produk baru di pasar, sebuah perusahaan harus membuat rencana strategis. Berbagai teknik sales plan digunakan sesuai segmentasi riset, untuk mendapatkan lebih banyak penjualan di Sales PlanLaman Management Study menjelaskan terdapat tujuh fungsi dalam sales plan, yakniMendefinisikan serangkaian target penjualan untuk bisnisMemilih strategi penjualan yang sesuai dengan target pasarMengidentifikasi taktik penjualan untuk tim penjualanMembuat target penjualan lebih spesifikMembuat anggaran dan klarifikasi langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai targetMeninjau tujuan secara berkala dan meningkatkan pendekatan terhadap penjualanMerancang tujuan, analisis SWOT Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman, strategi, dan taktik untuk mencapai Menilai Keadaan PenjualanUntuk membuat rencana aktivitas penjualan, langkah pertama adalah menilai keadaan saat ini dari proses penjualan serta mengevaluasi kinerja penjualan. Analisis bagaimana aktivitas penjualan pada pelanggan. Jika hasilnya memang kurang baik, cobalah untuk lakukan Tentukan TujuanAgar rencana aktivitas penjualan berhasil, rencana perlu dibangun dari tujuan yang jelas dan dapat diidentifikasi. Perbanyaklah berdiskusi dengan tim, sebab itu menjadi kunci untuk melaksanakan rencana tujuan dengan mempertimbangkan kerangka kerja. Ini berarti tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbasis Cari Tahu HambatanRencana besar tidak akan berhasil jika satu persatu halangan datang dengan tak terduga. Ketika tim tidak dapat mengendalikan, ini akan mempengaruhi pendapatan dan kepercayaan yang rentan menurun. Maka, kamu perlu mendeteksi sejak dini apa hambatan yang mungkin kamu hadapi, melihat celah risikonya, dan berusaha Buat Garis Besar Proses Penjualan yang IdealDi sinilah proses sales plan bersatu, menciptakan proses penjualan yang baru dan lebih baik berdasarkan tujuan penjualan, kekuatan, kelemahan, hambatan yang teridentifikasi, dan melihat kekuatan pesaing. Uraikan proses penjualan yang ideal secara detail dengan menulis atau merekamnya secara Terapkan, Pantau, dan SesuaikanPada titik ini, dengan rencana aktivitas penjualan yang lengkap, saatnya untuk mempraktikkannya. Perlu dicatat bahwa mengimplementasikan rencana tidak seperti memencet saklar. Jadi, dalam menerapkan, memantau, dan menyesuaikan rencana perlu ada campur tangan kelompok yang kompak dan satu Mencapai Sales Plan1. Pahami Kebutuhan TimSederhananya, untuk mencapai tujuan penjualan, kamu memerlukan jumlah sumber daya yang tepat. Perusahaan yang sukses membutuhkan peningkatan produktivitas untuk mencapai bagian dari sales plan, perusahaan biasanya berinvestasi di sumber daya manusia, proses, dan teknologinya. Cari tahu apakah kamu memiliki jumlah karyawan yang cukup? Apakah produktivitas karyawan terjaga? Apakah hak mereka sudah tercukupi? Jika belum, segera Dimulai dengan DataPerusahaan memiliki tujuan. Penting untuk selalu mencatat pencapaian beserta strategi yang dilakukan, untuk mengevaluasi kelemahan tim. Evaluasi dilakukan berdasarkan data yang sudah dicatat. Pendekatan berbasis data akan sangat bermanfaat bagi strategi penjualan Insentif Harus PasKamu perlu menyadari dan tak bisa memungkiri bahwa uang selalu jadi motivasi. Perusahaan memotivasi pekerja melalui kompensasi. Tapi dengan catatan insentif harus 'pas', pas untuk pegawai, pas untuk perusahaan juga. Pada akhirnya, rencana kompensasi penjualan harus mendorong produktivitas yang mampu mencapai tujuan detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai sales plan. Kamu sudah memahaminya bukan? Sekarang akan lebih mudah untuk menerapkannya dalam usaha yang sedang kamu rintis. Semoga berhasil! Simak Video "Kata CEO soal TikTok Bakal Investasi Rp 149 Triliun ke Indonesia" [GambasVideo 20detik] aau/row
Figure8-7: GBI product groups Figure 8-9: The material planning process • The first step in the process is sales and operations planning (SOP). • SOP is a forecasting and planning tool that businesses use to enter or generate a sales forecast. • SOP creates a production plan at the product group level.